IkadiSubang - Beberapa hari lagi kita akan melewati sebuah peristiwa sejarah yang sangat monumental. Momentum sejarah tersebut adalah peristiwa yang terjadi sekitar 14 abad Hijriyah yang lalu, yaitu peristiwa Isra’ Mi’raj. Pada saat itu Nabi Muhammad SAW diperjalankan oleh Allah dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsha di Al-Quds, lalu dilanjutkan dengan menembus lapisan langit tertinggi sampai batas yang tidak dapat dijangkau oleh ilmu semua makhluk, malaikat, manusia, dan jin. Semua itu ditempuh dalam sehari semalam. Peristiwa itu sekaligus sebagai mukjizat mengagumkan yang diterima Rasulullah SAW. Hal ini diabadikan oleh Allah Swt dalam QS Al Israa` {17} : 1,
سُبْحَانَ الَّذِي
أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلاً مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ
اْلأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ
السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
“ Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu
malam dari Al Masjidilharam ke Al Masjidilaksa yang telah Kami berkahi
sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda
(kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
Sebelum Rosulullah Saw melakukan
Is`ra dan mi`raj ada dua peristiwa yang dialami Rosulullah Saw :
1. Wafatnya dua orang paling disegani
dan dikasihi Rosulullah Saw, yakni sang paman Abu Thalib, dan istri tercinta
Khadijah. Dengan totalitas yang tak diragukan lagi, keduanya adalah pendukung
setia dakwah Rasulullah. Wafatnya kedua pendukung utama ini, merupakan ujian
besar bagi perjuangan Rasulullah Saw.
2.
Permintaan kafir Quraisy kepada Rasulullah Saq untuk
menunjukkan hal-hal yang aneh sebagaimana terekam dalam QS. Al Israa’ : 90 - 93
“Dan
mereka berkata: “Kami sekali-kali tidak percaya kepadamu hingga kamu
memancarkan mata air dari bumi untuk kami, atau kamu mempunyai sebuah kebun
korma dan anggur, lalu kamu alirkan sungai-sungai di celah kebun yang deras
alirannya, atau kamu jatuhkan langit berkeping-keping atas kami, sebagaimana
kamu katakan atau kamu datangkan Allah dan malaikat-malaikat berhadapan muka
dengan kami. Atau kamu mempunyai sebuah rumah dari emas, atau kamu naik ke
langit. Dan kami sekali-kali tidak akan mempercayai kenaikanmu itu hingga kamu
turunkan atas kami sebuah kitab yang kami baca.
Dalam keadaan yang duka cita dan penuh dengan rintangan yang
sangat berat itu, menambah perasaan Rasulullah semakin berat dalam mengemban
risalah Ilahi. Lalu Allah “menghibur” Nabi dengan memperjalankan beliau, sampai
kepada langit dan menemui Allah. Hingga kini, peristiwa ini seringkali
diperingati oleh sebagian besar kaum muslimin dalam peringatan Isra’ Mi’raj.
Pada dasarnya peringatan tersebut hanyalah untuk memotivasi dan penyemangat,
bukan dalam rangka beribadah (ibadah dalam artian ibadah ritual khusus).namun
sangat disayangkan motivasi dan penyemangat yang semestinya di raih dalam
setiap peringatan isra` dan mi`raj belum
terlihat dan berbekas dalam realita kehidupan kaum muslimin sekarang.
Bila kita telaah Al Qur`an maka ada
empat ayat yang berkaitan dengan peristiwa Isra` dan mi`raj. Allah berfirman :
“ Maha Suci
Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al
Masjidilharam ke Al Masjidilaksa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar
Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami.
Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
QS. Al Israa`
{17} : 1
-
“ Dan
sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada
waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat
tinggal.”
QS. An Najm {53} : 13 - 15
Dalam peristiwa Israa` dan mi`raj ada 3 hikmah yang bisa
kita petik :
1.
Masjid adalah sentral dakwah.
“DARI MASJID KE MASJID” itulah gambaran peristiwa israa`
dan mi`raj. Masjid adalah sentral kegiatan … masjid adalah sentral ibadah …
itulah yang dilakukan oleh Rosulullah Saw. Yang menarik adalah Allah Swt
menggandengkan antara masjidil Haram dengan masjidl Aqsa, Kenapa ?
-
bahwa Nabi Muhammad berdakwah di Mekah, sedangkan Nabi yang
lain berdakwah di sekitar Palestina. Kalau dibiarkan saja, orang lain akan
menuduh Muhammad SAW sebagai orang yang tidak ada hubungannya dengan “golongan”
Ibrahim dan merupakan sempalan
-
Allah dengan segala ilmu-Nya mengetahui bahwa Masjidil Aqsha
adalah akan menjadi sumber sengketa sepanjang zaman setelah itu. Mungkin Allah
ingin menjadikan tempat ini sebagai “pembangkit” ruhul jihad kaum muslimin.
2.
Ujian keimanan.
Peristiwa Israa` dan mi`raj adalah
perkara ghaib yang harus diimani dan tidak bisa dilogikakan dengan akal dan
nalar pikiran kita. Disinilah seorang mukmin diuji, apakah ia percaya atau
tidak ?. ketika peristiwa ini diceritakan kepada khalayak ramai bangsa Quraisy
maka mereka menuduh Rosulullah Saw sebagai orang gila bahkan tidak sedikit kaum
muslimin ketika itu yang bimbang akan kebenaran peristiwa tersebut, hanya
sahabat Abu Bakar Ra yang tampa berpikir panjang dan dengan penuh keyakinan
membenarkan peristiwa tersebut tampa keraguan. Maka tak heran beliau
mendapatkan julukan As Shidiq karena pembenaran dan keyakinan beliau menyikapi
peristiwa Israa` dan mi`raj.
3.
Sholat sebagai inti ibadah.
Inti dari peristiwa Israa` dan
mi`raj adalah kewajiban pelaksanaan sholat yang diwajibkan oleh Allah Swt
kepada Rosulullah Saw. Ada beberapa hal yang menarik dalam taklif sholat :
1. Sholat memiliki kedudukan yang lebih
utama dibandingkan dengan ibadah lain :
-
Kewajiban sholat diperintahkan langsung oleh Allah tampa
perantaraan malaikat. Sedangan ibadah lainnya melalui malaikat.
-
Kewajiban sholat diperintahkan di langit adapun ibadah
lainnya diperintahkan di bumi.
2. Nilai 5 sholat yang dilakukan
seseorang bernilai 50 kali . Dari Anas bin Malik ra. "Telah difardhukan
kepada Nabi SAW shalat pada malam beliau diisra`kan 50 shalat. Kemudian
dikurangi hingga tinggal 5 shalat saja. Lalu diserukan, "Wahai Muhammad,
perkataan itu tidak akan tergantikan. Dan dengan lima shalat ini sama bagimu
dengan 50 kali shalat."(HR Ahmad, An-Nasai dan dishahihkan oleh
At-Tirmizy)
3. Sholat yang pertama kali
dilaksanakan oleh Rosulullah Saw adalah sholat subuh, kenapa ? karena shalat
Subuh adalah shalat yang sulit untuk di laksanakan khususnya bagi para
munafikin, di mana pada saat itu banyak manusia yang masih terlelap dalam
tidurnya.
Demikianlah
beberapa hikmah yang bisa kita ambil sebagai pelajaran dari peristiwa Isra’
Mi’raj. Semoga bisa menambah keimanan kita kepada Allah, kitab-Nya,
Nabi-nabi-Nya, para malaikat-Nya, Hari Akhir, serta Qadha dan Qadar-Nya. Wallahu’alam
bish showab
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !